Di pagi buta, seorang gadis telah terbangun. Sibuk melipat selimut kumalnya. Senyuman tipis tersemat di bibir mungilnya tatkala melihat adik kecilnya masih setia meringkuk dibalik selimutnya.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSKSbAZ6qjk
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNXhEMr0tg
"Dika, bangun." Ditepuknya pelan tubuh adiknya. Namun hanya erangan saja yang terdengar. Adiknya tampaknya masih terbuai ke alam mimpi.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF0E94yBQBJ
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRyhYbf8bq
"Dika bangun. Sholat subuh." Tak menyerah, gadis bermata cokelat itu menepuk bahu adiknya. Namun kali ini tepukannya lebih keras.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXyiKaQJINp
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Dqs6a5GO1
"Iya, Kak... Iya..." Setengah sadar adiknya berucap demikian.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNhdJBde3o
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡslb27IxfkR
Merasa adiknya belum mau terbangun dari tidurnya, gadis itu memutuskan untuk melakukan cara jitunya. Dibisikinya pelan adiknya itu, namun caranya itu ternyata ampuh. Adiknya sontak terbangun.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGAQk8YdYQ
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKymFYlefoG
Mata anak lelaki itu masih setengah terpejam, namun gadis itu hendak beranjak pergi untuk menyucikan diri.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡieWcSMZCvk
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE1DJ9eHe35
"Buruan kamu wudhu, Ka."1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCyfVdNvthA
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkN7tQqgGZw
Begitulah kalimat gadis itu sebelum melengos pergi. Melewati daun pintu dari kayu lapuk. Hendak ke sumur belakang rumah.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsRFgM6IgFL
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29QvHRQMZ5
Adiknya disana bersungut-sungut. Sedikit sebal kakaknya telah memecahkan mimpinya. Padahal ia baru saja menang pertarungan kelereng raksasa. Hadiah sudah di depan mata, pupus karena kakaknya.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFce76BfEb5
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxo8JOYGVGK
Kakaknya itu selalu tahu cara membangunkannya. Apa lagi bisikannya tadi?1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFLTOuSUWG8
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6gddfMC8l
'Nenek Parende suka anak-anak yang malas bangun, Dika.'1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSuFL4trX8
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITXycBk9VJ
Bergidik ia mengingat kalimat kakaknya itu. Tak mau berlama-lama sendirian di kamar mereka, anak lelaki itu segera menuju tempat kakaknya berada.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC7tpphGtN6
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgwFgHqlpRZ
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvR06iCW3c
🍑🍑🍑1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzBf7Ow5AJV
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmEOniOk8w4
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCkxtSJTBg
Gadis berjilbab putih lusuh itu meraih tas kantong kreseknya. Memeriksa apa ada sesuatu yang lupa dibawanya. Ia memang sudah menyiapkan peralatan sekolahnya sejak semalam. Namun tak ada salahnya melihatnya lagi.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdkkdO6RYOv
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxVhLIvNact
"Matematika. Ada."1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP6BwrEFgOF
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJqSLaqd5p3
"IPA. Ada."1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZPY0JelLe
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8QRs8UQPs
"Bahasa Indonesia. Ada."1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsrkeL3zmkn
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpBm2XrMyk
"Oke, aku bawa semuanya." Gadis itu tersenyum cerah. Kemudian ia menoleh kepada adik lelakinya yang sedari tadi sibuk menunduk. Entah apalagi yang terjadi padanya.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswAwaNqQGm
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5utmA5JvMu
"Kamu kenapa, Ka?" Tanyanya penasaran. Namun tak ada suara dari adiknya itu.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7adFRdeOy
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQjizHaEyFL
"Dika? Buruan, kita harus ke sekolah." Ujar gadis itu sedikit tak sabaran.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGpxuCvExc
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQz73RVo5u
Walaupun hari masih gelap, namun ia harus bergegas menuju sekolahnya. Pasalnya sekolah tempatnya mengenyam pendidikan sejauh 5 km. Tentu jika berjalan kaki memerlukan waktu yang cukup lama.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXCqKFxP8W
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PmHfXwdBw
"Dika nggak mau sekolah, Kak." Balas adiknya kesal.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyoI2Pyt4MH
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3KHciAUND
Sukses gadis itu tersentak. Tak pernah sekalipun ia pernah mendengar adiknya mengatakan itu. Namun kenapa tiba-tiba seperti ini?1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwC1lUzLDK
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKKDjmO0Y0I
"Dika... Kamu kenapa?" Tanyanya melembut. Ia ikut berjongkok, sembari menatap lekat wajah anak lelaki itu.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4tFnb6dnL
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzYfYpL43vo
Dika terdiam. Enggan menatap wajah kakaknya.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH55dDQt4Cb
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYrpK6sexSO
"Ayo cerita ke Kakak." Pinta gadis itu lembut. Diusapnya kedua bahu adiknya.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSBoYuF7Iq
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa05AIx2lDx
Tangisan anak lelaki itu akhirnya pecah. Tangan mungilnya teracung menunjuk kedua sandal jepit lusuhnya.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7JaSnMdVMJ
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7nMbSDttIU
"Di sekolah teman-teman mengejek Dika, Kak. Bilang Dika make sandal jepit, bukannya sepatu. Dika malu Kak..."1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdJ8YOfkGb
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUdqOp7vpB
Mendengar ucapan adiknya, gadis berjilbab putih itu menahan getir. Dengan segala keterbatasan mereka, hal itu bisa menjadi cemohan. Namun, adiknya tidak boleh menyerah hanya karena itu.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmEYhZewhW
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLYeLCP3XDP
"Dengarin Kakak, Ka." Dipegangnya kedua bahu adiknya. Tatapan matanya lembut namun tegas. "Kamu jangan nyerah hanya karena itu. Ingat Bapak, Ka. Bapak selalu berusaha untuk kita."1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDSZnBzYPpd
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ikeKUMNAC
Perlahan tangisan adiknya mereda. Tatkala terbayang-bayang sosok kepala keluarga mereka. Yang bahkan sebelum kakaknya terbangun, sudah pergi mencari peruntungan dari alam. Bapak adalah satu-satunya yang mereka miliki. Dan tidak akan pernah menyerah demi tercapainya masa depan mereka yang lebih baik.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhpKYIKnAQ
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkOaCZ7hzm
"Udah jangan nangis. Lain kali kalo kamu dengar itu, senyum aja. Anggap angin lalu. Oke, Ka?" Tanya gadis itu dengan senyuman merekah indah.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdwRfE36FF0
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Zhs7XV6uh
Dan anggukan pelan adik kecilnya menjadi balasannya. Kedua kakak beradik itu akhirnya berjalan menuju sekolah. Dengan kantong kresek sebagai pengganti tas, dan sandal jepit kusam. Namun tak mengapa, dengan serba apa adanya, mereka tetap berhak menuntut ilmu.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVFrkLmrS9
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnv1VcELuO
Embun menggelayut di dedaunan. Kabut membentang di persawahan. Mentari perlahan naik ke atas cakrawala. Kampung masih sunyi senyap. Hanya suara tapak kaki dua kakak beradik yang terdengar membelah sunyi.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCgctWakId
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUVBayq2XC
Perjalanan menuju sekolah memang cukup panjang. Sekolah Dasar adiknya sekitar 3 km dari rumah. Sementara sekolahnya lebih jauh lagi.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMRdq8n5Odt
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXfj9DKfQoh
Usai mengantarkan adiknya, gadis berjilbab putih itu segera menuju ke sekolahnya. Sekolahnya terletak di perbatasan kampung. SMP biasa dengan murid yang jumlahnya tiga ratusan. Walaupun begitu, gadis itu tetap bersyukur masih bisa bersekolah.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ebL60Zwbp
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbdC6UScuv1
Langit semakin terang. Jalanan mulai ramai. Tak ayal, matanya menangkap satu-dua teman berseragam batik yang sama melintas dengan sepedanya. Gadis itu tersenyum. Ia kenal mereka. Salah satunya teman sekelasnya yang rumahnya lumayan dekat ke sekolah, berkisar 2 km. Dengan sepeda, tentu ia lebih cepat lagi.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYbLA1JrAQ
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6YvqTR24pW
'Tak apa, Kia. Bersyukur.' Peringatnya pada diri sendiri.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvWCrv42J7G
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡviwedSlxQC
Berjalan riang dengan senyuman terkembang. Keterbatasan tak akan menghalanginya untuk bisa sekolah.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbVzTNXuoo
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxx8IUWmMVE
Karena ia harus punya masa depan.1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPBbGVoNOg
1705Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8GIF3AvyJg
8964 copyright protection1701ＰＥＮＡＮＡHoMjxUQazX 維尼

216.73.216.82