arrow_back
Takdir yang tersembunyi....
more_vert
-
info_outline Info
-
toc Table of Contents
-
share Share
-
format_color_text Display Settings
-
exposure_plus_1 Recommend
-
report_problem Report
-
account_circle Login
Search stories, writers or societies
Continue ReadingClear All
What Others Are ReadingRefresh
X
Never miss what's happening on Penana!
Takdir yang tersembunyi....
Author:
sifaza95

ISSUE #3
Melawan Sang Iblis
Di tengah kehangatan sentuhan yang asing itu, Ustazah Nurul Fathiah bergelut dengan dirinya. Jeritan kemarahan yang keluar dari kerongkongnya bercampur dengan sesuatu yang lebih halus, sesuatu yang tidak pernah dia kenali sebelum ini. Air mata mengalir deras membasahi pipinya, bukan hanya kerana ketakutan dan jijik, tetapi juga kerana pengkhianatan yang dirasakannya terhadap diri sendiri. Dia seorang wanita yang menjaga batas, seorang isteri solehah, namun kini tubuhnya dijamah lelaki asing di atas ranjang suaminya sendiri.236Please respect copyright.PENANA5iejpzeu50
236Please respect copyright.PENANA10x70zpRYU
Siva, dengan matanya yang merah dan nafas yang memburu, tidak peduli dengan rontaan atau makian Ustazah Nurul Fathiah. Dia terus meratah, seolah mencari penawar bagi "penyakit" yang membelenggunya. Setiap sentuhannya adalah api yang membakar, membangkitkan sensasi yang membuat Ustazah Nurul Fathiah membenci setiap inci perasaannya. Kakinya yang masih di bahu Siva kini tidak lagi meronta kuat, seolah seluruh tenaganya telah disedut keluar.236Please respect copyright.PENANAdIPVEGaEAq
236Please respect copyright.PENANAP0WjhsmjHP
"Jangan… Jangan biarkan ini berlaku…" bisik hati Ustazah Nurul Fathiah, suaranya parau dalam kesakitan dan kebingungan. Dia cuba mengumpulkan sisa-sisa kekuatannya, darah pahlawan yang mengalir dalam dirinya menuntut dia melawan. Dia memejamkan mata, cuba membayangkan wajah suaminya, wajah anak-anaknya. Ini bukan dia, ini bukan takdir yang dia inginkan.236Please respect copyright.PENANAQDfhat0vx2
236Please respect copyright.PENANA6CY8kPFXsH
Kilauan cincin perkahwinan di jari manisnya seperti menyuluh semangatnya semula. Ini adalah ikatan suci, sebuah janji. Dia memusingkan kepalanya ke arah dinding di mana gambar keluarganya tergantung – Ustaz Kamal, anak-anaknya, dan dirinya, tersenyum bahagia. Kebahagiaan itu kini terasa begitu jauh, terancam oleh kegelapan yang menodai malam ini.236Please respect copyright.PENANAXxLKzjBgHR
236Please respect copyright.PENANA3YbxLnRk13
Dengan kekuatan yang entah dari mana datangnya, Ustazah Nurul Fathiah menghimpun setiap zarah tenaganya. Dia menarik kepalanya ke belakang, cuba melepaskan mulutnya dari tekupan tangan Siva. Dia menggigit tangan Siva sekuat hati, hingga Siva terkesentak kesakitan dan tangannya terlepas.236Please respect copyright.PENANAvBmb59o77M
236Please respect copyright.PENANANjEnNWOAPs
“Lepaskan aku, syaitan!” jerit Ustazah Nurul Fathiah, suaranya pecah namun penuh kemarahan yang membara. Dia meludah, cuba menolak kepala Siva yang masih melekap di kemaluannya. Siva mengerang, tetapi tidak melepaskan. Objek gergasi yang menekan punggungnya terasa semakin keras, semakin mendesak.236Please respect copyright.PENANAXFTxexaSDK
236Please respect copyright.PENANARxvEzITSWE
Ustazah Nurul Fathiah tahu, dia tidak boleh tewas. Walaupun sensasi yang tidak diingini itu merayap, membingungkan jiwanya, dia tidak akan menyerah. Dia adalah Ustazah Nurul Fathiah, dan dia akan mempertahankan maruah dirinya hingga ke titisan darah terakhir.236Please respect copyright.PENANAlHJAxiRfyu
236Please respect copyright.PENANA7AUVpBKnSW
236Please respect copyright.PENANATuXCyFgj3K
ns216.73.216.82da2
LIKES 2
READS 232
BOOKMARKS 17
Suggest Edits

Click to load the next chapter
X
After each update request, the author will receive a notification!
smartphone100 → Request update
X
Sponsor again
Click to login
Login first to show your name as a sponsor.
Thank you for supporting the story! :)
Please Login first.
×
Write down what you like about the story
×
Reading Theme:
Font Size:
Line Spacing:
Paragraph Spacing:
Load the next issue automatically
Reset to default
×
People Who Like This