Catatan Kecil Alina
150Please respect copyright.PENANA2gYNTBnZZo
150Please respect copyright.PENANABNAWDwzvYF
(Alina)
(Ibu Alina)
(Viola)
(Reyna)
(Jenny)
(Dena)
(Sherin)
(Pak Mono)
(Dokter)
150Please respect copyright.PENANAOMqFdKb3vy
150Please respect copyright.PENANAfPcL0GcmKY
SINOPSIS
Alina adalah siswi berprestasi, tetapi prestasinya menurun karena penyakit yang dideritanya. Ia memiliki teman baik yaitu Viola dan Reyna. Tetapi ada tiga temannya yang jahat dan tidak suka dengan Alina dan teman-temannya.
DIALOG
Alina: “hai teman-teman!”
Viola: “eh Alina!”
Reyna: “hai Lina..”
Alina: “mau ke kantin gak?”
V&R: “yuk.. aku laper”
(saat sedang makan di kantin, Alina tiba-tiba mimisan dan merasa pusing)
Dena: “ hei! kalian ngapain makan disini? Ini kan tempat kita!”
Jenny: “(narik Alina) sana pergi! Ini tempat kita!”
Sherin: “eh sok berdarah-darah lagi”
Jenny: “ihh.. mau main drama?”
Reyna: “eh! Jangan begitu! Dia mimisan beneran”
Viola: “udah-udah, ayo lin kita ke UKS”
Dena: “nah gitu dong pergi”
(tiba di UKS, guru pun datang)
Pak Mono: “loh ada apa ini? Kamu sakit?”
Reyna: “ini pak, Alina mimisan”
Pak Mono: “kamu pusing apa tidak? Saya telepon orang tua kamu ya”
Alina: “engga pak gapapa, saya baik-baik saja pak”
(sepulang sekolah dengan wajah Alina yang pucat)
Alina: “mama.. aku pulang”
Ibu Alina: “hai sayang.. loh kok muka kamu pucat sekali”
Alina: “gapapa kok ma, tadi cuman kecapean aja abis olahraga”
Ibu Alina: “oh syukurlah. Yaudah kamu makan dulu, mama udah masak makanan kesukaan kamu”
Alina: “oke ma..”
(saat malam hari, Alina sedang belajar tiba-tiba ia mimisan lagi. Bersamaan dengan mamanya yang ingin mengantarkan susu ke Alina)
Ibu Alina: “Alina sayang, ini susunya di minum dulu. Aduh ini kok anak mama kamarnya berantakan, bayak tisu dimana-mana”
Alina: “iya ma hehe maaf yaa. Nanti aku bersihin”
Ibu Alina: “Alina ini kok tisunya penuh dengan darah, kamu kenapa?”
Alina: “mmm..ini tadi aku luka,terus aku lap pake tisu”
Ibu Alina: “mana coba mama liat lukanya, mama obatin biar gak infeksi”
Alina: “mmm.. engga ma, udah gapapa kok”
Ibu Alina: “kamu yakin?”
Alina: “iya ma gapapa kok”
Ibu Alina: “yaudah kamu tidur sudah malam, besok telat lagi ke sekolahnya”
Alina: “oke mama cantik!”
(Disekolah, jenny dan kawan-kawan menghampiri alina dan teman-temannya)
Sherin: “eh.. ini nih yang kemaren berdarah-darah”
Jenny: “oh.. ini miss drama yang kemarin”
Dena: “yaampun, kok diem aja sih miss drama? Gimana? Udah gak berdarah lagi?”
(Alina terdiam)
Reyna: “eh! Apasih maksudnya? Alina kemarin beneran mimisan”
Viola: “iya, kalian itu jahat banget sih. Alina beneran sakit!”
Alina: “udah-udah gapapa kok. Mereka kan memang kayak gitu, kalian jangan kebawa emosi”
Jenny: “udah ah Den,Rin, kita pergi aja! Ngapain sama miss drama!”
Dena: “iya males aku juga”
Sherin: “udah ya miss drama dan teman-temannya, dadah..”
(Bel sekolah pun berbunyi, murid-murid pun bergegas masuk kelas masing-masing)
Pak Mono: “selamat pagi anak-anak”
Murid: “pagi pak”
Pak Mono: “hari ini kta membahas tentang lapisan bumi. Keluarkan bukunya sekarang!”
(Tiba-tiba, Alina merasa pusing dan wajahnya pucat)
Viola: “lin, kamu gapapa? Kok mukanya pucat sih?”
Alina: “gapapa kok, cuman pusing aja”
Viola: “beneran? Kamu belom makan kali ya?”
Alina: “iya vi, nanti temenin aku ke kantin ya”
(bel istirahat pun berbunyi, ketika Alina hendak ke kantin ia merasa semakin pusing dan tiba-tiba pingsan)
Jenny: “yaampun.. Dia drama lagi!”
Sherin: “ehh sini.. nonton nih ini miss drama lagi beraksi”
Dena: “ampun deh! Ngapain lagi sih Alina ini, gak cape apa ya?”
Pak Mono: “ayo coba tolong bawa Alina ke UKS!”
(Alina pun dibawa ke UKS)
Reyna: “Alina.. kamu kenapa sih kok tiba-tiba gini”
Viola: “Alina ayo bangun dong”
Pak Mono: “sebentar ya nak, bapak ingin menelpon orang tua Alina”
(Setelah Pak Mono menelpon orang tua Alina, ibu Alina pun datang ke sekolah menjemput Alina dan langsung dibawa ke rumah sakit. Alina melakukan tes darah, hasil tes tersebut dapat diambil seminggu kemudian).
(Sesampai dirumah, Alina pun beristirahat sambil menulis buku hariannya).
Alina: “ buku harian Lina, aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi padaku. Aku jatuh pingsan seakan duniaku berhenti sejenak, akupun tak mengerti tubuh semakin rapuh. Dan hal yang membuatku sangat kecewa dengan diriku nilaiku menurun, Alina takut impianku akan hilang. Lalu disekolah sekolah ada temanku yang tidak menyukaiku. Buku harianku semoga apa yang kuhadapi akan berakhir indah, selamat malam.”
(Pagi pun tiba Alina pun berangkat Sekolah dengan tubuh lemahnya. Sesampai disekolah ia bertemu dengan Jenny dan kawan-kawannya).
Jenny : “Eh Lin, itu kayaknya tas berat banget.”
Alina : “Eh, iya nih “
Dena : “Duh kasian, sini aku bantuin kurangin beban kamu.”
(Dengan sengaja Jenny dan Dena merampas tas Alina dan mengeluarkan isi-isi nya, dan Sherin mendorong Alina)
Alina : “Ya ampun kalian jahat banget sih.”
Dena : “Orang kayak kamu tuh gak pantes diperlakukan dengan baik.”
Alina : “Kenapa sih kalian ga suka sama aku”
Jenny : “Kamu tuh cari perhatian banget sama guru”
(Tiba-tiba Reyna dan Viola datang dan membela Alina)
Viola : “Eh kalian, bisa gak sih tidak ganggu Alina”
Reyna : “Kalian kalo begini terus, kita laporin ke guru yaa.”
Jenny : “kalian pikir kalian siapa! Kalian tidak ada hak disini,”
Sherin : “kalo sampe kalian berani, lihat saja hidup kalian akan lebih sengsara!”
Alina : “sudahlah.. Viona,Reyna kita lebih baik pergi saja”
(Alina masuk kedalam kamar mandi)
Alina : “aku sangat lelah dengan perilaku jenny dan temannya, seandai nya aku bisa lepas dari mereka”
Sherin : “yaampun.. kasian ya anak penyakitan sekarang curhat ke cermin kamar mandi hahahah”
Alina: “Sher.. kenapa disini ( sebelum selesai mengutarakan kalimatnya, Alina didorong oleh Sherin)
(Alina terjatuh hingga tersukur ke lantai kamar mandi)
Reyna : “yaampun Alina kamu kok bisa jatoh?”
Alina : “Aku gapapa kok, tadi aku ....”
Viola: “kamu kenapa?”
Alina : “gapapa kok, tadi kepeleset aja”
Viola :”yasudah ayuk kita masuk kelas”
Reyna :”iya sebentar lagi bel masuk”
(Dikelas Pak Mono menyampaikan sebuah informasi)
Pak Mono : “Selamat pagi anak-anak”
Murid : ”pagi pak!”
Pak Mono : ” Hari ini saya akan menyampaikan suatu informasi yang sangat penting. Bagi kalian yang ingin mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswa diluar negeri, telah terbuka pendafatran calon mahasiswa baru.”
Alina : “di negara mana pak?”
Pak Mono :”oiya, tepatnya di University of France, yaitu di Perancis”
Jenny: “Eh ngapain ya dia sok sok nanya, padahal kan dia gabakal keterima”
Sherin : ”iya ih, gasuka aku liatnya”
Dena : ”iya, cari muka banget di depan pak mono”
Pak Mono : ”Baik anak-anak yang ingin mendaftar bisa hubungi bapak”
Viola : “Alina, kamu mau daftar gak?”
Alina : ”aku mau banget, apalagi kalo aku bisa dapet beasiswa, pasti Mama seneng banget!”
Reyna : ” berarti kamu harus belajar giat banget ya Lin, biar bisa dapet beasiswa nya”
Sherin : ”Oh, kamu mau daftar?emang kamu yakin bakal keterima? Haha”
Jenny : ”Sher, kamu ngapain nanya, orang kayak gini mana pantes kuliah di luar negeri!”
Dena : ”udah ngapain ngomong sama orang YANG CUMA CARI PERHATIAN DAN NGAYAL KETINGGIAN!”
Viola : ”udah lin, kamu gausah dengerin mereka, mereka kan Cuma iri sama kamu”
Alina : ”iya kok,aku gapapa, mereka kan memang seperti itu”
Reyna : ”SEMANGAT YA ALINAAAA,SEMOGA KETERIMA BEASISWA!!”
Alina : ”iya hehe makasih ya teman teman, kalian selalu membela dan menyemangati aku dalam kondisi apapun”
Viola : ”iya lin, kan itu fungsi nya teman”
(Bel pulang sekolah pun berbunyi, Alina langsung bergegas pergi ke tempat favoritnya, Alina pun bercerita di buku harian nya tentang apa yang ia alami disekolah. Ia merasa sangat sedih karena mengapa setiap hari ia selalu di bully oleh Jenny dan kedua temannya. Ia sampai menjatuhkan air mata saat ia menulis buku hariannya)
(Hp Alina berbunyi, Mama nya ternyata menelepon dan menyuruh untuk Alina pulang. Alina segera menutup telfonnya dan kembali menangis, karena sudah beberapa hari ini ia berbohong kepada Mama nya. Ia melakukan hal itu karena ia tidak ingin Mama nya mengkhawatirkan dirinya. Alina pun bergegas pulang kerumah dengan perasaan sedih).
(sampai dirumah, dengan wajah pucat dan mata yang sembab, Alina pun masuk kedalam rumah dan menyapa Mama nya).
Alina : “Ma.. aku pulang”
Mama : “Alina sayang akhirnya kamu pulang, tapikok anak mama wajahnya pucat begini? Kamu kenapa nak?”
Alina : “ah.. engga kok ma, Alina tadi belum makan makanya wajah Alina pucat. Ohh iya ma tadi Pak Mono memberikan informasi bahwa ada beasiswa di Perancis, aku boleh ikut kan ma?”
Mama : “wah keren banget! Ikut aja nak, kalo kamu emang berminat. Kalo emang kamu mau, kamu harus belajar yang giat dari sekarang. Mama yakin kok kamu bisa”
(Keesokan harinya, Alina berangkat lebih pagi agar bisa menemui pak Mono untuk menanyakan tentang beasiswa)
Alina : “Permisi pak”
Pak Mono : “Ada apa Alina?”
Alina : “maaf mengganggu pak, saya ingin menanyakan tentang beasiswa yang bapak informasikan kemarin”
Pak Mono : “iya kenapa Alina? Kamu berminat?”
Alina : “iya pak saya berminat, kira kira persyaratannya apa saja ya pak?”
Pak Mono : “kamu jangan mikirin persyaratannya dulu, pokoknya kalo kamu emang bener bener mau dapet beasiswa nya, kamu harus belajar yang giat sampai kamu bisa jadi juara kelas”.
Alina : “oh begitu pak”
Pak Mono : “iya Alina, kalo kamu ingin mendapatkan sesuatu yang kamu ingin kan, kamu harus berusaha sekuat tenaga agar bisa mencapai nya. Semangat ya”
Alina : “iya pak, terimakasih banyak. Saya permisi dulu ya pak”.
(di depan kelas)
Viola : “hai Alina, kamu dari mana?”
Alina : “hai Vi Rey, aku dari ruangan Pak Mono. Aku abis tanya tanya tentang beasiswa yang kemarin itu”
Reyna : “wahh semangat ya Lin, kamu pasti bisa dapetin beasiswanya”
Viola : “jangan lupa jaga kesehatan kamu Lin”
(Jenny dan kawan kawan datang)
Jenny : “aduh! Minggir dong ngalangin jalan aku aja!”
Reyna : “yaudah sih, ngomong baik baik kan bisa, gaperlu dorong-dorong”
Dena : “eh Reyna! Kenapa kamu jadi ngomong pake nada tinggi ke Jenny?!”
Reyna : “dia duluan ya yang mulai dorong dorong aku”
Sherin : “ih sok jagoan, gausah deh bikin emosi pagi-pagi!”
Viola : “eh ada juga kalian yang dateng dateng bikin emosi, tadi sebelum ada kalian kelas baik baik aja”
Alina : “udah Vi,Rey, kalian jangan emosi juga dong”
Jenny : “tuh dengerin apa kata miss drama kalian!”
Dena : “udah ah misi! Orang cantik mau lewat”
Sherin : “misi ya misi”
(Disaat Alina ingin menghampiri Pak Mono, tiba-tiba ia pingsan. Akhirnya ia dibawa ke UKS oleh teman-temannya. Pak Mono menelepon Ibu Alina untuk memberi tahu kabar tentang Alina agar di bawa ke rumah sakit)
Pak Mono : “Selamat siang, dengan ibu dari Alina?”
Ibu Alina : “Siang, iya benar”
Pak Mono : “bu, saya gurunya Alina, ibu bisa ke sekolah sekarang?Alina pingsan saat jam belajar bu”
Ibu Alina : “apa!baik pak saya segera kesana”
(sampai dirumah sakit, Alina pun di periksa oleh dokter dan hasil tes darah kemarin sudah keluar)
Ibu : “Dok, bagaimana kondisi anak saya?”
Dokter : “bu, mohon maaf sebelumnya, apakah ibu sudah tau penyakit yang di derita anak ibu?”
Ibu : “maksud dokter? Anak saya sakit apa memangnya dok?”
Dokter : “anak ibu terkena penyakit leukimia”
Ibu : “(terdiam tidak percaya) dokter serius? apa penyakit anak saya bisa disembuhkan?”
Dokter : “iyaa bu, kemungkinan bisa sembuh tetapi anak ibu harus mengikuti beberapa kemoterapi”
Ibu : “tolong dok, lakukan apa saja agar bisa menyembuhkan anak saya”
Dokter : “kami akan melakukan yang terbaik bu. Sekarang anak ibu bisa pulang, tetapi pesan saya, anak ibu tidak boleh punya beban pikiran, karena itu bisa memicu penyakit tersebut”
Ibu : “baik dok, terimakasih”
(Akhirnya Alina dan Mama nya pulang kerumah. Sesampainya dirumah, Alina menanyakan kondisi nya kepada mama nya)
Alina : “ma, tadi kata dokter aku kenapa?kok mama diem aja dari tadi”
Mama : “oh.. biasa lah, kamu Cuma kecapekan aja, makanya tadi kamu pingsan disekolah. Kamu pasti kurang istirahat ya?”
Alina : “heheheh iya ma, tadi malam aku tidur larut karena aku belajar buat ulangan ma”
Mama : “alina.. besok besok gaboleh seperti itu ya!istirahat itu penting nak, kamu gamau kan pingsan lagi kayak tadi? Jadi kamu harus atur waktu kamu yaa”
Alina : “iya mama”
(Keesokan harinya sekolah berjalan seperti biasa tanpa gangguan dari Jenny, Dena, dan Sherin. Dalam perjalanan pulang Alina tiba-tiba Alina merasa pusing)
Alina : “duh, kok kepala aku pusing banget ya, aku harus cepet cepet nyampe rumah”
(Sesampainya dirumah)
Alina : “Mah, aku pulang”
Mama : “anak mama udah pulang, alina kamu kenapa pucet , kamu gapapa?”
Alina : “gapapa mah, aku tadi sempet pusing aja”
(Tiba-tiba alina mengalami mimisan,dan mebuat mamah nya panik)
Mama : “Alina kamu mimisan nak…”
(Mama alina pun mengobati dan membersihkan darah yang terjadi akibat mimisan alina)
Alina : “Mah. Sebenernya aku sakit apa sih? Kemaren kata dokter apa mah?”
Mama : “Alina…”
Alina : “kenapa mah? Jujur sama alina”
Mama : “Alina, kata dokter kamu mengalami leukemia”
Alina : “leukemia mah? Mamah tidak bercanda kan?”
(Sambil menangis mamah alina menjelaskan penyakit yang dialami Alina. Alina yang mendengar itu sangat tidak percaya apa yang telah dialaminya.)
(Alina bergegas memasuki kamarnya dengan wajah yang penuh keputusan)
Alina: “ Tuhan.. mengapa aku bias terkena penyakit ini? Untuk Tuhan, sekiranya surat ini merupakan sebuah doa untuk Mu. Niscaya Engkau akan menyembuhkanku. Aku memiliki mimpi yang ingin aku wujudkan jika. Alina mempunyai kesempatan, walaupun Alina memiliki penyakit ini aku sangat ingin bias berkuliah di Perancis. Aku berharap apa yang aku usahakan sesuai dengan kehendak-Mu.” (sambil menulis buku hariannya)
(Malam hari berlalu, pagi yang penuh kabut seakan menyambut kesedihan Alina. Alina pun bersiap untuk hendak pergi ke sekolah, pelajaran pun di mulai dan pembelajaran sangat berjalan dengan baik)
Pak Mono: “Bapak hanya ingin mengingatkan bahwa ujian untuk pendaftaran ke Perancis akan dilaksanakan dua bulan lagi.”
(Bel tanda istirahat pun berbunyi, Viola dan Reyna keluar duluan mengarah kamar mandi)
Viola: Rey: “kamu akin ga sih Alina baik-baik saja?”
Reyna: “Aku sih percaya saja VI, dia tadi tampak segar kok”
Viola: “kamu engga sadar apa? dia udah pingsan dan mimisan berkali-kali”
Reyna: (terdiam sejenak) “dipikir-pikir iya juga sih, kita lebih baik tanya Alina saja.”
(Saat hendak kekelas, Alina sedang diganggu oleh Jenny dan temannya)
Sherin: “kamu tuh mau apasih Lin, mau di puja-puja sama semua orang?!”
Alina: “aku ga ngerti maksud kamu apa sher?”
Dena: “sudahlah kamu ini sangat drama, kamu ini pura-pura sakitkan”
Jenny: “pastilah! Biar pak Mono perhatian sama si cewe menjijikan ini”
Viola: “kalian! Cukup ganggu Alina, kalian tidak tau apa yang sebenarnya terjadi”
Alina: “Vi.. kamu tenang saja”
Jenny: “Viola Reyna! Kalian engga usah ikut campur urusan ku dengan dia” (sambil mendorong Alina)
150Please respect copyright.PENANApZzi5Nt1eH
(Pak Mono pun tiba-tiba datang, dan semua kembali lagi menjadi tenang)
Reyna: “Alina aku ingin bertanya padamu, sebenarnya kamu kenapa?”
Viola: “aku mohon kamu jujur Lin”
(Alina masih ragu, ia takut akan teman-temannya menjadi khawatir)
Viola: “kok kamu hanya terdiam saja Lin”
Alina: “yang sebenarnya terjadi pada aku itu, suatu penyakit yang mematikan yaitu leukemia”
Reyna, Viola: “Yaampun Lin, kamu harus kuat” (sambil memeluk Alina)
Alina: “aku tidak mau kalian khawatir akan diriku, karena sama saja aku menambah beban pikiran kalian”
Reyna: “tidak akan, kita kan sahabat yang akan selalu menemani mu.”
150Please respect copyright.PENANA4ncY6UmKjT
(Haripun berlalu Alina menjalankan tugas sehari-harinya, dan bulan ujian untuk beasiswa datang)
Alina: “seminggu lagi ujian akan dimulai, aku harap semua akan berjalan dengan lancer.”
Ibu Alina: “Mama doakan yang terbaik buat kamu Alina.”
150Please respect copyright.PENANAbxwLz6X0HJ
(Setelah seminggu berlalu, Alina dengan segala persiapan walaupun kondisinya yang sudah sangat melemah. Ia tetap penuh dengan semangat ingin menghadapi ujian tersebut)
150Please respect copyright.PENANA3ZSgPAYwcN
Alina: “wah.. hari ini merupakan penentu ku, semoga aku bisa!”
Ibu Alina: “Alina, mama yakin kamu bisa kok, anak mama kan anak terpintar”
Alina: “yaampun maaa, Alina sangat gugup nihh hehehe”
150Please respect copyright.PENANAx2dA2I72I0
(Alina pun bergegas pergi ke tempat dimana ujian itu akan diadakan. Tiba-tiba Jenny dan Alina pun bertemu)
Jenny: “kamu ngapain kesini? masih aja punya harapan lihat dulu bentukan kamu sekarang”
Alina: “aku disini juga sama kaya kamu, aku ingin mengikuti ujian juga”
Jenny: “palingan kamu juga engga akan bisa!”
(Jenny pergi dan dengan sengaja menyenggol Alina. Ujian akan di mulai dan Alina sudah sangat siap)
Alina: “Aku harus kuat dan aku harus bias”
(Tiba-tiba Alina pun merasa pusing karena efek kemoterapi yang ia lakukan kemarin dan saat ujian tiba Alina jatuh pingsan dan dia pun gagal mengikuti ujian tersebut)
(Selang satu hari dari kejadian itu, Alina sangat termurung dan hanya bisa berharap ada sesuatu mu’jizat akan datang)
Alina: “Ya Tuhan.. aku hanya berharap aku bisa mendaptkan suatu mu’jizat darimu”
150Please respect copyright.PENANArT64y0rqFV
(Lalu, hp Alina tiba-tiba berdering, Alina yang masih dalam kesedihannya mengangkat. Dan ternyata telepon itu berasal dari panitia ujian dan memberikan kesempatan pada Alina untuk mengikuti ujian susulan)
Alina: “MAMA! Aku mendapat izin untuk mengikuti ujian susulan”
Ibu Alina: “syukurlah nak, ini semua berkat Tuhan yang mengizinkan kamu untuk mendapatkan beasiswa tersebut”
(Hari pun berlalu, dan tepat pada hari Alina sedang mengikuti ujian susulannya di sekolah)
Dena: “Jenny, bukannya kamu bilang Alina ga bisa ikut ujian?”
Jenny: “mana aku tau, jangan-jangan dia sogok dengan duit”
(Setelah Dana dan Jenny selesai dengan percakapannya yang penuh dengan rasa iri, Alina pun selesai mengiuti ujian dan hanya menunggu hasil ujian tersebut)
Viola: “Alinaaa, bagaimana ujian mu? Aku yakin kamu bisa”
Alina: “aku hanya bisa berharap pada Tuhan Vi”
(Haripun berlalu, dan hari dimana hasil ujian akan diberitahu Alina sangat gugup menunggu hasilnya)
Alina: “Apapun hasilnya aku harap akan menjadi yang terbaik”
(Alina pun membuka amplop yang diberi oleh panitia dan Jenny pun juga keduanya membuka berbarengan di kelas)
Jenny: “kayanya sih kamu ga akan keterima Lin”
(Alina hanya terdiam senyum. Hasilnya pun menyatakan bahwa Alina lah yang masuk terseleksi di beasiswa itu)
Alina: “alhamdulilah, aku keterima walaupun dengan kondisi ku seperti ini”
(Alina pun berterima kasih pada Tuhan dan teman-temannya dan setelah itu Jenny dan temannya pun kecewa karena mereka tidak terpilih untuk mendapatkan beasiswa tersebut)
(Seminggu berlalu, Alina pun akan pergi ke Perancis dan ia sudah siap untuk pergiba. Tiba di bandara)
Alina: “Maa, Alina akan pergi mengejar cita-cita Alina”
Ibu Alina: “Mama tidak akan pernah berhenti mendoakan kamu disini Alina.”
(Alina pun berangkat dan memasuki pesawat dan ia pun terbang meninggalkan ibu kota Jakarta, walaupun kondisi Alina yang masih belum pulih dari penyakit leukimianya Alina berhasil meggapai impiannya untuk dapat bersekolah di luar negeri)
ns 172.70.130.204da2