Pelatihan anak angkat - Bab 3

BAB 3: JIKA TAK MAU, AKAN DILAKUKAN OLEH YANG LAIN

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH3Kf5oygIw

Nayla berdiri kaku di tengah ruang keluarga, wajahnya memanas, jantungan berdegup kencang. Ravel‒ayah angkat yang seharusnya menjadi pelindungnya, malah mempermalukannya di depan saudara-saudara angkatnya dengan menelanjanginya. Dengan tawa yang berlebihan, Ravel memeluk pinggang Nayla erat sambil terus mengocok memeknya, ia melontarkan kata-kata tak senonoh.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbusdp07NiB

“Lihat, betapa manisnya anak angkatku ini! Kalian pasti iri, ya?” Nada candaannya terasa seperti pisau, menusuk harga diri Nayla di depan semua orang.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEk06as4mJV

“Duh, Ayah, bercanda mulu!” sahut Dira, dengan tawa yang nyaring.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwp1Blb16n9

Namun, tatapan penuh menggoda dari Dira dan yang lain membuat Nayla merasa seperti dihakimi. Alih-alih membelanya, mereka tertawa, seolah-olah Nayla hanyalah lelucon malam itu. Pertahanan Nayla runtuh. Ia merasa kecil, tak berarti, seperti debu di sudut ruangan.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnX4LSvuQMG

Dengan susah payah, Nayla melepaskan pelukan Ravel. Tanpa menunggu respons, ia berlari menaiki tangga menuju kamar, mengabaikan tawa yang masih bergema di belakangnya. Di dalam kamar, ia menutup pintu, mengunci diri, dan ambruk di sudut ruangan. Selimut tua di ranjang ia tarik, menutupi tubuhnya yang menggigil. Isakan kecil pecah, air mata mengalir deras, membasahi wajahnya yang merah karena malu.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdDGyblBsTW

“Cukup, Ayah!” bisiknya, suaranya gemetar.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuFK48oajXm

“Kenapa aku harus begini?Aku cuma ingin dapat keluarga baru yang baik…” gumamnya pada diri sendiri, suaranya tersendat.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXUb7hvXAyC

Kay‒anak angkat Ravel nomor 4 pura-pura perhatian dan menyusul Nayla ke kamar untuk menghiburnya. Tiba-tiba, ketukan pelan di pintu memecah kesunyian.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5wx1Yg03c

“Nayla? Ini aku, Kay,” suara lembut Kay terdengar dari balik pintu. Nayla mengusap air matanya, ragu. Namun, ia tak ingin terlihat lemah. Dengan langkah gontai, ia membuka pintu.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlpwfSZarLE

Kay masuk, wajahnya penuh perhatian sambil bertanya, “Kamu baik-baik saja? Aku tahu tadi pasti berat buat kamu,” katanya, suaranya lembut seperti sedang menenangkan anak kecil. Ia duduk di samping Nayla, terlalu dekat, hingga Nayla merasa sedikit tak nyaman.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHOX0Dbo926

“Aku… aku cuma perlu sendiri sebentar,” jawab Nayla, menunduk, mencoba mengendalikan isakannya.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeuEBaK629c

Kay tersenyum tipis, tangannya perlahan menyentuh pundak Nayla. “Kamu nggak perlu merasa sendiri, Nay. Aku di sini, sebagai kakakmu. Aku peduli sama kamu,” ucapnya, nadanya manis namun ada sesuatu yang membuat bulu kuduk Nayla berdiri.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgR55UfiRzd

Kay mulai merayu Nayla dengan dalih sebagai bentuk kasih sayang kakak laki-laki pada adik perempuannya. Tapi di mata Kay terlihat berapi penuh nafsu birahi. Nayla menggeser tubuhnya menjauh, tapi Kay tak bergeming. Namun, Kay malah merangsek lebih dekat, tangannya kini meluncur ke lengan Nayla, menggenggamnya dengan lembut namun penuh tekanan.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCtqSAkPy8O

“Ayolah, Nay, jangan gitu. Aku cuma mau bikin kamu merasa lebih baik, kamu tahu kan, aku selalu sayang sama adikku yang manis ini,” rayu Kay, matanya menatap Nayla dengan intensitas yang membuatnya gelisah.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUeo5tBAnf

Nayla merasa jantungannya berdegup kencang, kali ini karena cemas. Ia mencoba menarik tangannya, tapi Kay menepis tangan Nayla dengan gerakan cepat, seolah tak ingin kehilangan kendali.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJQwIkIBYBm

“Kak Kay, jangan!” suara Nayla meninggi, tangannya kini berusaha mendorong dada Kay.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQ8ppozXfj

Kay tertawa kecil, seolah menganggap reaksi Nayla sebagai permainan. “Santai, Nay, aku cuma bercanda,” katanya, tapi tangannya masih mencoba meraih Nayla.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡowrNHg0NLJ

Kali ini, air matanya bukan hanya karena malu, tapi juga karena kemarahan dan ketakutan. Tangan Kay justru menyingkap selimut yang menutupi tubuh Nayla dan mulai mengelus-elus pahanya. Berulang kali ia menelan saliva kala melihat gundukan daging di tengah selangkangannya.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0xIKcyiyS

“Kak, tolong jangan! Lepasin!”

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhAvNHGVnDf

Saat Nayla berteriak minta tolong, tiba-tiba Dira masuk dan bergabung, membuat Nayla terjebak dalam permainan mereka. Karena terus berontak, Kay menyuruh Dira untuk membantu memegang kedua tangan Nayla. Kay yang sudah tidak tahan melihat body seksi Nayla, lantas memegang kontolnya yang sudah menegang dan memasukkannya ke dalam mulut Nayla.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsyyETbJlD2

“Mppphh… Mpphhh…” Nayla mengulum kontol Kay yang mengeras.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6wRBONfTF

Tangan Kay tak hanya diam dia sesekali menjambak rambut Nayla sebagai bentuk jika dia sangat menikmati permainan mulut Nayla. Dira yang awalnya hanya memegang tangan Nayla, kini ikut mengocok memek Nayla dengan dua jarinya di belakang sana, membuat tubuh Nayla jadi menggelinjang dan pasrah mendapatkan semua perlakuan ini.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHx6C6Wl3zW

“Uhuk…Uhuk…” Nayla melepaskan kulumannya kala sperma Kay menyembur di mulutnya, ada beberapa yang tak sengaja tertelan olehnya.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOQBeYPkqB

Meskipun sudah sekali crot di mulut Nayla, rupanya Kay belum juga puas. Ia menyuruh Nayla melakukan blowjob untuk kedua kalinya. Nayla jongkok di depan Kay dan perlahan mulai mengulum kontolnya sambil sesekali mencubit-cubit dua telurnya yang membuat Kay jadi geli.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZMJ77Ff1Wo

“Ummm… Slrup.. Uhhh…” Nayla terlihat seperi anak kecil yang sedang menikmati es krim.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBMncjkDoa

Nayla sebenarnya ingin menolak, tapi kekuatan fisik Dira dan Kay lebih kuat darinya hingga membuatnya tak bisa melawan. Dira kini asyik menjilati memek Nayla dan satu tangannya meremas tetek Nayla yang menggantung bagai buah mangga.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiNm0Tli4WP

“Ahhhh… Uhhhh…Shhh…” desah Kay sambil menjambak rambut Mama karena merasa nikmat.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB89bKgvx5k

Crot!

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP06GY1ex4K

“Uhuk! Uhuk!” Nayla tersedak sperma Kay kedua kalinya yang muncrat.

5994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkqsi9FoCIy

Sementara itu, di bawah sana Nayla juga sudah merasakan orgasme saat cairan kenikmatan keluar dari memeknya dan membasahi mulut Dira.

ns216.73.216.100da2